Senin, 20 Februari 2012

Kompetisi Web Kompas MuDa & Pertamina

Kompetisi Web Kompas MuDa & Pertamina - Sekarang ini sepertinya memang lagi musim-musimnya kontes seo. Dari kemarin saya lihat banyak sekali blogger yang memposting artikel kontes seo dengan berbagai tema yang siap bersaing untuk mendapatkan posisi pertama di SERP (Search Engine Result Page). Dari banyaknya kontes seo yang berlangsung di tahun 2012 ini, saya paling tertarik untuk mengikuti kontes seo yang diselenggarakan oleh kompas muda. "Kompetisi Web Kompas MuDa & Pertamina" itulah kata kunci kontes seo yang diadakan oleh Kompas Muda dan yang sedang saya ikuti saat ini. Selain kontes seo untuk web / blog pribadi, masih ada beberapa kompetisi menarik lain yang sayang untuk dilewatkan seperti kompetisi foto MuDa, penulis MuDa, MuDa musikustik, komik MuDa, dan tentu saja kompetisi web MuDa. Rangkaian kompetisi-kompetisi yang diadakan secara nasional ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kompas MuDa ke-5 dan ditujukan bagi teman-teman SMA dan Mahasiswa.

kompas muda pertamina





Tema yang diusung dalam serangkaian kompetisi yang diselenggarakan oleh Kompas MuDa bekerjasama dengan Pertamina tahun ini adalah Investo! "Investasikan Energimu Untuk Bumi", tema yang menurut saya sangat menarik untuk ditulis dan cocok untuk terus di kampanyekan karena memang tidak bisa kita pungkiri bahwa kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi ini tak hanya manusia, sangat bergantung dengan yang namanya energi. Jika sobat ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai lomba ini bisa dilihat di website Kompas MuDa mudaers.com.

Baiklah sobat MuDa (mudaers), jika kita perhatikan akhir-akhir ini isu kerusakan lingkungan sepertinya menjadi isu yang paling banyak diperbincangkan karena disadari ataupun tidak, kehidupan kita semua sangat bergantung kepada alam lingkungan. Loh, lalu apa hubungannya antara energi yang menjadi tema dalam Kompetisi Web Kompas MuDa & Pertamina yang sedang dibahas dalam postingan ini dengan kerusakan lingkungan? Tentu saja ada hubungannya, kalau kita berbicara masalah energi tentu tidak bisa lepas dengan yang namanya BBM. Bahan bakar fosil yang satu ini seakan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat modern saat ini. Maka tak heran harganya semakin melambung karena jumlahnya semakin sedikit karena terus kita ambil sementara kebutuhan akan sumber energi yang satu ini semakin besar.

Dalam proses pembakarannya, bahan bakar fosil seperti BBM akan menghasilkan emisi buang berupa gas CO2. Gas CO2 yang dibuang ke udara oleh kendaraan-kendaraan bermotor ini akan terperangkap di atmosfer bumi, sehingga bumi diselubungi oleh gas pencemar seperti CO2 dan gas pencemar lain. Normalnya panas matahari yang diterima bumi akan dipantulkan lagi ke angkasa, namun karena adanya selubung berupa gas pencemar di atmosfer bumi, panas matahari yang seharusnya dipantulkan ke angkasa tersebut malah dipantulkan kembali ke bumi sehingga panas matahari terperangkap dan suhu bumi meningkat. Peningkatan suhu bumi inilah yang menyebabkan terjadinya pemanasan global (global warming).


kerusakan lingkungan Global warming memang telah menjadi momok paling menakutkan di abad ke-21 ini. Betapa tidak, jika suhu bumi terus meningkat maka es di kutub bumi akan terus meleleh sehingga permukaan air laut akan meningkat dan beberapa daratan akan tenggelam. Selain itu pemanasan global diperkirakan akan mengancam keanekaragaman hayati di bumi ini karena beberapa spesies mungkin tidak dapat beradaptasi lingkungan yang berubah dan suhu yang semakin panas.

Lalu Apa Solusinya???

Salah satu solusi yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan cara mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan bahan pencemar udara lainnya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengganti bahan bakar "pencemar" tersebut dengan energi alternatif. Kita ambil contoh negara Denmark, hampir 20% energi listrik negara Denmark dipasok oleh turbin angin yang menghasilkan emisi gas buang sangat rendah bahkan tidak menghasilkan gas buang sama sekali. Hal ini membuat Denmark menjadi salah satu negara yang paling sukses dalam memanfaatkan energi alternatif.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia keberadaan energi alternatif sepertinya kurang begitu dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik. Padahal sebagai negara tropis yang terletak di bawah garis khatulistiwa, Indonesia mendapatkan sinar matahari yang sangat melimpah sepanjang tahun. Energi panas matahari ini telah banyak dibuktikan mampu menghasilkan energi listrik yang tentunya akan sangat bermanfaat. Selain energi matahari, ombak ternyata bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga ombak memang belum begitu populer, namun bukan tidak mungkin di masa depan energi ombak akan menjadi sumber pembangkit listrik pengganti bahan bakar fosil yang tentunya akan lebih hemat dan lebih ramah lingkungan.

Namun seperti yang kita ketahui, membangun pembangkit listrik pasti akan membutuhkan biaya yang sangat besar dan rencana yang benar-benar matang. Untuk menyelamatkan bumi, sebenarnya tidak harus dilakukan dengan langkah-langkah besar dan ambisius seperti di atas. Hal-hal kecil yang kita lakukan bisa sangat berarti bagi perubahan bumi ke arah yang lebih baik. Bagi sobat yang ingin mengetahui aksi apa saja yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan lingkungan, sobat bisa bergabung di sobatbumi.com, sebuah website milik pertamina yang selalu memberikan informasi mengenai aksi kepedulian lingkungan.

Jadi mulai sekarang, lakukanlah perubahan-perubahan positif dari diri kita sendiri seperti melakukan penghematan kertas. Mengapa kertas? Seperti kita tahu, bahan baku kertas kebanyakan berasal dari pohon dan dalam proses produksinya tentu saja akan membutuhkan air, bahan kimia, dan energi dalam jumlah yang sangat besar. Sekarang coba hitung berapa lembar kertas yang sobat gunakan dalam sehari. Jika dalam satu hari satu orang kita asumsikan menghabiskan 10 lembar kertas, maka dalam waktu satu tahun satu orang saja bisa menghabiskan hingga sekitar 3650 lembar kertas. Jika untuk menghasilkan 1 rim kertas (1 rim = 500 lembar) memerlukan satu batang pohon berusia minimal 5 tahun, lalu berapa batang pohonkah yang ditebang setiap harinya untuk memenmemenuhi kebutuhan kertas bagi 6,5 milyar penduduk bumi ini? Silahkan hitung sendiri.

Dari penghematan kertas saja sebuah perubahan ke arah yang lebih baik telah kita lakukan untuk membantu menjaga kelestarian bumi. Coba bayangkan jika perubahan-perubahan kecil ini dilakukan serempak oleh seluruh penduduk dunia, pasti manfaat yang sangat besar akan kita terima.

Melalui artikel yang saya ikutsertakan dalam Kompetisi Web Kompas MuDa & Pertamina ini, saya hanya ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa bumi tempat tinggal kita sekarang ini sedang dalam kondisi yang amat kritis dan segera membutuhkan pertolongan dari kita semua. Sekecil-kecilnya perubahan yang kita lakukan akan sangat berarti bagi kelangsungan dan kelestarian bumi di masa depan. Cintailah lingkungan mulai sekarang juga dan investasikan energimu untuk bumi yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar