Jumat, 16 Desember 2011

Masalah Pokok Dalam Ekonomi

Pada dasarnya masalah pokok ekonomi ada tiga yaitu:

1. Apa (what)
Masalah ini adalah menyangkut pilihan barang atau jasa apa yang akan diproduksi agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan akhirnya akan sangat laku dan menguntungkan.



2. Bagaimana (how)

Permasalahan ini menyangkut bagaimana barang tersebut diproduksi? Siapa yang memproduksi? Bagaimana mendistribusikannya? Dan bagaimana agar barang atau jasa tersebut dapat diterima di masyarakat.

3. Untuk siapa (for whom)

Permasalahan selanjutnya adalah siapa konsumen dari barang yang sudah diproduksi tersebut? Apakah barang/jasa tersebut benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya jika ada yang menjual komputer di daerah pedalaman yang belum ada listrik.

Untuk memecahkan Masalah-masalah ekonomi diatas, maka disusunlah berbagai macam sistem ekonomi. Setiap negara memiliki masalah ekonomi yang berbeda-beda, maka sistem ekonominya pun juga berbeda. Setidaknya ada empat sistem ekonomi yang sebaiknya kita kenal, yaitu Sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando, sistem ekonomi liberal, dan sistem ekonomi campuran.

1. Sistem ekonomi tradisional

Seperti namanya sistem ekonomi ini berlaku pada masyarakat yang masih tradisional. Dalam sistem ini barang dan jasa diproduksi dan dikonsumsi sendiri oleh masyarakat.

2. Sistem ekonomi komando

Sistem ekonomi komando(terpusat) adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah akan sangat  dominan dalam segala kegiatan ekonomi. Dalam sistem ekonomi ini hak milik perseorangan dan swasta tidak diakui. Meskipun kebebasan berinovasi dan hak milik akan sangat dibatasi namun tanggung jawab yang sangat penuh dari pemerintah akan membuat perekonomian menjadi stabil. Sistem ekonomi ini umumnya dianut oleh negara-negara yang berpaham komunis.

3. Sistem ekonomi liberal

Pada sistem ekonomi ini, seluruh kegiatan ekonomi akan di serahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Kekuasaan pemerintah pada bidang ekonomi menjadi sangat terbatas. Kelebihan sistem ekonomi liberal ini adalah kebebasan yang dibuka selebar-lebarnya sehingga meningkatkan kreativitas masyarakat. Namun kekuasaan tertinggi yang dipegang oleh kaum bermodal menyebabkan kesenjangan sosial yang amat tinggi, sehingga orang yang kaya akan semakin kaya sedangkan orang miskin akan semakin miskin.

4. Sistem ekonomi campuran

Adalah sistem ekonomi dimana kebebasan individu dan kekuasaan pemerintah seimbang. Jadi dalam sistem ekonomi ini pemerintah dan swasta akan sama-sama diakui. Sistem ekonomi yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dan liberal ini umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Sistem Ekonomi Nasional

Berdasarkan TAP MPR-RI NO. IV/MPR/1999 tentang GBHN Bab IVB Indonesia menganut sistem ekonomi campuran yang disebut sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini tetap mementingkan perkembangan ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan. Sistem ini mengambil Pancasila sebagai landasan ideal dan UUD 45 sebagai landasan konstitusional.

Namun, jika melihat perkembangan akhir-akhir ini Indonesia lebih cenderung ke sistem ekonomi liberal ditandai dengan membanjirnya barang-barang impor yang membunuh usaha lokal dan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan asing yang menguasai beberapa sektor ekonomi di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar